PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu masalah kependudukan yang cukup besar di
Indonesia adalah jumlah kepadatan penduduk yang sangat besar. Hal ini
menimbulkan berbagai macam masalah lain. Untuk itu, pemerintah mencanangkan
program KeluargaBerencana (KB) yaitu program pembatasan jumlah anak yakni dua
untuk setiap keluarga. Program KB di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup
pesat dan diakui keberhasilannya di tingkat Internasional. Hal ini terlihat
dari angka kesertaan ber-KB meningkat dari 26% pada tahun 1980, menjadi 50%
pada tahun 1991, dan terakhir menjadi 57% pada tahun 1997.
Program KB nasional telah berjalan selama kurun waktu
4 pelita dengan hasil yang cukup menggembirahan, baik secara normatif maupun
demografis. Berdasarkan hasil – hasil Survey Prevalensi Indonesia ( SPI ) tahun
1987 ternyata tingkat kelahiran kasar telah menurun menjadi sekitar 28 –29 /
1000 dan TFR menjadi sekitar 3,4 –3,6. Meskipun begitu, jika dipandang dari
segi islam KB itu hukumnya haram.
Rentang tahun 1800-1900
jumlah penduduk Indonesia bertambah tiga kali lipatnya. Sedangkan 1900 -2000
terjadi pertambahan penduduk lima kali lipat dari 40,2 juta orang menjadi 205,8
juta orang. Selama rentang 1900-2000, progran Keluarga Berencana (KB) berhasil
mencegah kelahiran 80 juta orang. "Tanpa program KB jumlah penduduk hingga
tahun 2000 diprediksi 285 juta orang, " ungkap Kepala Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr.Sugiri Syarief, MPA dalam acara Studium
Generale ‘Kependudukan dan Program Keluarga Berencana: Peluang dan Tantangan',
Jum'at (19/6) di Auditorium Thoyib Hadiwijaya Institut Pertanian Bogor (IPB).
Acara ini digelar Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB bekerjasama dengan BKKBN.
Keluarga
Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling
dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan
dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat
kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan
kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang
tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima
sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas
wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Depkes RI, 1998).
Kepadatan
penduduk yang terjadi tentu saja menjadi suatu masalah bagi negara Indonesia
yang perlu diperhatikan oleh pemerintah sehingga banyak upaya yang dipilih atau
diprogramkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi kepadatan penduduk
tersebut dengan cara melakukan program Keluarga Berencana atau dikenal dengan
singkatan KB. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui beberapa hal yang
berkaitan dengan program keluarga berencana dan sehingga penulis membuat
makalah ini dengan judul “Keluarga Berencana”.
B. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Tujuan
umum pada makalah ini adalah mempelajari tentang Apakah itu KB dan dampaknya
bagi masyarakat.
2. Tujuan
Khusus
Tujuan
khusus pada makalah ini adalah:
a) Mengetahui
pengertian mengenai Keluarga Berencana
b) Mengetahui
jenis KB yang paling banyak digunakan di masyarakat
c) Mengidentifikasi
Kelebihan, kekurangan, tantangan dari program KB.
d) Mengetahui
tujuan dilaksanakannya program Keluarga Berencana.
e) Mengidentifikasi
kesimpulan dan Apa yang harus kita lakukan untuk menyikapi KB.
f) Sebgai
tugas mata kuliah Kesehatan Ibu dan Anak
C. Sasaran
1) Pembaca
dapat menentukan langkah yang tepat dalam menyikapi usaha pemerintah menekan
laju pertumbuhan penduduk dengan program KB ini.
2) Pembaca
dapat menyebarkan informasi mengenai program ini kepada orang yang kurang
pengetahuannya tentang betapa pentingnya program KB ini.
3) Hasil
penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca
mengenai program Keluarga Berencana.
4) Hasil
penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan
pengalaman bagi pembaca dan penulis mengenai program Keluarga Berencana.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
KB
KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (1997), maksud daripada ini adalah: "Gerakan untuk
membentuk keluarga yang sehat
dan sejahtera dengan membatasi kelahiran."
Keluarga Berencana
adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang di inginkan. Untuk dapat
mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk
mencegah ataupun menunda kehamilan.
Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa KB dapat
diartikan dalam dua pengertian. Hal ini sama halnya bahwa KB ada dua macam
yaitu:
- Tahdid An-nasl (pembatasan kelahiran) adalah suatu program
nasional yang dijalankan pemerintah untuk mengurangi populasi penduduk,
karena diasumsikan pertumbuhan populasi penduduk tidak seimbang dengan
ketersediaan barang dan jasa. KB dalam hal ini didasarkan pada teori
populasi menurut Thomas Robert Malthus.
- Tanzhim An-nasl (pengaturan kelahiran) adalah aktivitas
individual untuk mencegah kehamilan (man’u al-hamli) dengan
berbagai cara dan sarana (alat). Misalnya dengan kondom, IUD, pil KB, dan
sebagainya.
B. Cara Kerja
Pada dasarnya prinsip kerja kontrasepsi
adalah meniadakan pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel mani (sperma)
dengan cara :
1) Menekan keluarnya sel telur (ovum)
2) Menghalangi masuknya sperma ke dalam alat kelamin wanita sampai mencapai
ovum
3) Mencegah nidasi
C. Macam-macam Jenis Kontrasepsi
1. Kontrasepsi sederhana tanpa alat
a. Senggama
Terputus
Merupakan
cara kontrasepsi yang paling tua. Senggama dilakukan sebagaimana biasa, tetapi
pada puncak senggama, alat kemaluan pria dikeluarkan dari liang vagina dan
sperma dikeluarkan di luar. Cara ini tidak dianjurkan karena sering gagal,
karena suami belum tentu tahu kapan spermanya keluar.
b.
Pantang Berkala (sistem berkala)
Cara
ini dilakukan dengan tidak melakukan senggama pada saat istri dalam masa
subur.Selain sebagai sarana
agar cepat hamil,kalender juga difungsikan untuk sebaliknya
alias mencegah kehamilan. Cara ini kurang dianjurkan karena sukar dilaksanakan
dan membutuhkan waktu lama untuk ‘puasa’. Selain itu, kadang juga istri kurang
terampil dalam menghitung siklus haidnya setiap bulan.
2. Kontrasepsi sederhana dengan alat
a.
Kondom
Kondom merupakan
salah satu pilihan untuk mencegah kehamilan yang sudah populer di masyarakat.
Kondom adalah suatu kantung karet tipis, biasanya terbuat dari lateks, tidak
berpori, dipakai untuk menutupi penis yang berdiri (tegang) sebelum dimasukkan
ke dalam liang vagina. Kondom sudah dibuktikan dalam penelitian di laboratorium
sehingga dapat mencegah penularan penyakit seksual, termasuk HIV/AIDS
Manfaat
pemakaian kontrasepsi kondom :
- Efektif bila digunakan dengan benar
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Tidak mengganggu kesehatan klien
- Tidak mempunyai pengaruh sistemik
- Murah dan dapat dibeli secara umum
- Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatah khusus
- Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus
ditunda
b.
Diafragma
Diafrgma adalah kap berbentuk bulat
cembung, terbuat dari lateks(karet) yang di insersikan ke dalam vagina sebelum
berhubungan seksual dan menutup serviks.
Jenis kontrasepsi diafragma :
1)
Flat spring (flat metal band)
2)
Coil spring (coiled wire)
3)
Arching spring)
Cara kerja kontrasepsi diafragma :
Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai
saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopi) dan sebagai alat
tempat spermisida.
Manfaat kontrasepsi diafragma :
- Efektif bila digunakan dengan benar
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang sampai 6 jam
sebelumnya
- Tidak mengganggu kesehatan klien
- Tidak mengganggu kesehatan sistemik
c. Spermisida
Spermisida adalah bahan kimia
(biasanya non oksinol-9) digunakan untuk menon-aktifkan atau membunuh sperma.
Jenis kontrasepsi spermasida
:
a) Aerosol
b) Tablet
vaginal, suppositoria, atau dissolvablefilm
c) Krim
Cara kerja kontrasepsi
spermisida :
Menyebabkan sel membrane sperma terpecah, memperlambat
pergerakan sperma dan menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
Manfaat kontrasepsi
spermisida :
- Efektif seketika (busa dan krim)
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Bisa digunakan sebagai pendukung metode lain
- Tidak mengganggu kesehatan klien
- Tidak mempunyai pengaruh sistemik
- Mudah digunakan
- Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual
- Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus
d. KB Suntik
Kontrasepsi suntikan adalah cara
untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal
1. KB Suntik 1
bulan (kombinasi)
Adalah 25 mg Depo medroksiprogestreon asetat dan 5 mg
esestradiol sipionat yang diberikan injeksi I.m sebulan sekali (Cyclofem). Dan
50 mg roretindron enantat dan 5mg Estradional Valerat yang diberikan injeksi
I.m sebulan sekali
Keuntungan menggunakan KB
Suntik
-Praktis, efektif dan aman dengan tingkat keberhasilan
lebih dari 99%.
- Tidak membatasi umur
- Obat KB suntik yang 3 bulan sekali (Progesteron
saja) tidak mempengaruhi ASI dan cocok untuk ibu menyusui
Kerugian menggunakan KB Suntik
- Di bulan-bulan pertama pemakaian terjadi mual,
pendarahan berupa bercak di antara masa haid, sakit kepala dan nyeri payudara
- Tidak melindungi dari IMS dan HIV AIDS
Indikasi:
- Wanita usia 35 tahun yang merokok aktif
- Ibu hamil atau diduga hamil
- Pendarahan vaginal tanpa sebab
- Penderita jantung, stroke, lever, darah tinggi
dan kencing manis
- Sedang menyusui kurang dari 6 minggu
- Penderita kanker payudara
2. KB
Suntikan 3 bulan.
Depo Depo-provera ialah 6-alfa-metroksiprogesteron
yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesterone
yang kuat dan sangat efektif. Obat ini termasuk obat depot. Noristerat termasuk
dalam golongan kontrasepsi ini. Mekanisme kerja kontrasepsi ini sama seperti
kontrasepsi hormonal lainnya. Depo-provera sangat cocok untuk program
postpartum oleh karena tidak mengganggu laktasi.
Keuntungan KB suntik 3 bulan
-
Resiko terhadap kesehatan kecil.
-
Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
-
Tidak di perlukan pemeriksaan dalam
-
Jangka panjang
- Efek
samping sangat kecil
- Klien
tidak perlu menyimpan obat suntik
Kerugian KB suntik 3 bulan
- Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang
banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.
- Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
- Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
- Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
- Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
- Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
- Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada
vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan
jerawat.
e. KB Pil
Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum. Pil
telah diperkenalkan sejak 1960. Pil diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil
dan menginginkan cara pencegah kehamilan sementara yang paling efektif bila
diminum secara teratur. Minum pil dapat dimulai segera sesudah terjadinya
keguguran, setelah menstruasi, atau pada masa post-partum bagi para ibu yang
tidak menyusui bayinya. Jika seorang ibu ingin menyusui, maka hendaknya
penggunaan pil ditunda sampai 6 bulan sesudah kelahiran anak (atau selama masih
menyusui) dan disarankan menggunakan cara pencegah kehamilan yang lain.
Jenis-jenis kontrasepsi Pil
1. Pil gabungan atau kombinasi
Tiap pil mengandung dua hormon sintetis, yaitu hormon
estrogen dan progestin. Pil gabungan mengambil manfaat dari cara kerja kedua
hormon yang mencegah kehamilan, dan hampir 100% efektif bila diminum secara
teratur.
Jenis – jenis pil kombinasi:
- Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormone aktif estrogen/progesterone dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet
tanpa hormone aktif.
- Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone
aktif estrogen/progesterone dalam dua dosis yang berbeda adalah estrogen
dan progesteron, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.
- Trifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormone aktif estrogen/progesterone dalam tiga dosis yang berbeda adalah
mengandung berbagai dosis progestin. Pada sejumlah jenis obat tertentu,
dosis estrogen didalam ke 21 pil aktif bervariasi. Maksud dari variasi ini
adalah mempertahankan besarnya dosis pada pasien serendah mungkin selama
siklus dengan tingkat kemampuan dalam pencegahan kehamilan yang setara
2.Pil khusus
– Progestin (pil mini)
Pil ini mengandung dosis kecil bahan progestin
sintetis dan memiliki sifat pencegah kehamilan, terutama dengan mengubah mukosa
dari leher rahim (merubah sekresi pada leher rahim) sehingga mempersulit
pengangkutan sperma. Selain itu, juga mengubah lingkungan endometrium (lapisan
dalam rahim) sehingga menghambat perletakan telur yang telah dibuahi.
Kontra indikasi Pemakaian Pil
Kontrasepsi pil tidak boleh diberikan pada wanita yang
menderita hepatitis, radang pembuluh darah, kanker payudara atau kanker
kandungan, hipertensi, gangguan jantung, varises, perdarahan abnormal melalui
vagina, kencing manis, pembesaran kelenjar gondok (struma), penderita sesak
napas, eksim, dan migraine (sakit kepala yang berat pada sebelah kepala).
Efek Samping Pemakaian Pil
Pemakaian pil dapat menimbulkan efek samping berupa
perdarahan di luar haid, rasa mual, bercak hitam di pipi (hiperpigmentasi),
jerawat, penyakit jamur pada liang vagina (candidiasis), nyeri kepala, dan
penambahan berat badan.
f.
AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
AKDR atau IUD (Intra Uterine Device) bagi banyak kaum
wanita merupakan alat kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan tidak
perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR
tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar air susu ibu (ASI).
Namun, ada wanita yang ternyata belum dapat menggunakan sarana kontrasepsi ini.
Karena itu, setiap calon pemakai AKDR perlu memperoleh informasi yang lengkap
tentang seluk-beluk alat kontrasepsi ini.
Jenis-jenis AKDR :
1. Copper-T
AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen di
mana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat
tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup
baik.
2. Copper-7
AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk
memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32
mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan
200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis
Coper-T.
3. Multi Load
AKDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene)
dengan dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya
dari ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan
luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektivitas. Ada 3 ukuran
multi load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.
4. Lippes Loop
AKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya
seperti spiral atau huruf S bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang
benang pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut
ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5
mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30 mm (tebal,
benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang rendah.
Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi
jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan
plastik.
g. Kontrasepsi
Implant
Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang
di bawah kulit pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit
lengan atas sebelah dalam .Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau
pembungkus plastik berongga dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk
dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul atau tergantung jenis susuk yang
akan dipakai. Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon. Susuk tersebut akan
mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi
terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma. Pemakaian susuk dapat
diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga yang diganti setiap tahun.
h.
Kontrasepsi Tubektomi (Sterilisasi pada Wanita).
Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran
telur wanita yang mengakibatkan wanita tersebut tidak akan mendapatkan
keturunan lagi. Sterilisasi bisa dilakukan juga pada pria, yaitu vasektomi.
Dengan demikian, jika salah satu pasangan telah mengalami sterilisasi, maka
tidak diperlukan lagi alat-alat kontrasepsi yang konvensional. Cara kontrasepsi
ini baik sekali, karena kemungkinan untuk menjadi hamil kecil sekali. Faktor
yang paling penting dalam pelaksanaan sterilisasi adalah kesukarelaan dari
akseptor. Dengan demikia, sterilisasi tidak boleh dilakukan kepada wanita yang
belum/tidak menikah, pasangan yang tidak harmonis atau hubungan perkawinan yang
sewaktu-waktu terancam perceraian, dan pasangan yang masih ragu menerima sterilisasi.
Yang harus dijadikan patokan untuk mengambil keputusan untuk sterilisasi adalah
jumlah anak dan usia istri. Misalnya, untuk usia istri 25–30 tahun, jumlah anak
yang hidup harus 3 atau lebih.
i.
Kontrasepsi vasektomi
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan
kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia alur
transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi.
Indikasi kontrasepsi
vasektomi
Vasektomi
merupakan upaya untuk menghenttikan fertilis dimana fungsi reproduksi merupakan
ancaman atau gangguan terhadap kesehatan pria dan pasangannya serta melemahkan
ketahanan dan kualitas keluarga.
Kondisi yang memerlukan perhatian
khusus bagi tindakan vasektomi
- Infeksi kulit pada daerah operasi
- Infeksi sistemik yang sangat mengganggu kondisi kesehatan klien
- Hidrokel atau varikokel
- Hernia inguinalis
- Filarisasi(elephantiasis)
- Undesensus testikularis
- Massa intraskotalis
- Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan antikoaglansia
D.
TUJUAN
KELUARGA BERENCANA
Tujuan keluarga berencana di Indonesia adalah:
Tujuan umum
Meningkatkan
kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera
dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan
penduduk.
Tujuan khusus
1) Meningkatkan
jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
2) Menurunnya
jumlah angka kelahiran bayi.
3) Meningkatnya
kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan kelahiran
E.
PENGGUNAAN KONTRASEPSI MENURUT UMUR
a. Umur ibu
kurang dari 20 tahun:
1) Penggunaan
prioritas kontrasepsi pil oral.
2) Penggunaan
kondom kurang menguntungkan, karena pasangan muda frekuensi bersenggama tinggi
sehingga akan mempunyai kegagalan tinggi.
3) Bagi yang
belum mempunyai anak, AKDR kurang dianjurkan.
4) Umur di
bawah 20 tahun sebaiknya tidak mempunyai anak dulu.
b. Umur ibu
antara 20–30 tahun
1) Merupakan
usia yang terbaik untuk mengandung dan melahirkan.
2) Segera
setelah anak pertama lahir, dianjurkan untuk memakai spiral sebagai pilihan
utama. Pilihan kedua adalah norplant atau pil.
c. Umur ibu di
atas 30 tahun
1) Pilihan
utama menggunakan kontrasepsi spiral atau norplant. Kondom bisa merupakan
pilihan kedua.
2) Dalam
kondisi darurat, metode mantap dengan cara operasi (sterlilisasi) dapat dipakai
dan relatif lebih baik dibandingkan dengan spiral, kondom, maupun pil dalam
arti mencegah
F. Manfaat Program Keluarga Berencana (KB)
Program Keluarga
Berencana (KB) mempunyai banyak keuntungan. Salah satunya adalah dengan
mengkonsumsi pil kontrasepsi dapat mencegah terjadinya kanker uterus dan
ovarium. Bahkan dengan perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan diinginkan
merupakan salah satu faktor penting dalam upaya menurunkan angka kematian
maternal. Ini berarti program tersebut dapat memberikan keuntungan ekonomi dan
kesehatan.
Pengaturan kelahiran
memiliki benefit (keuntungan) kesehatan yang nyata, salah satu contoh pil
kontrasepsi dapat mencegah terjadinya kanker uterus dan ovarium, penggunaan
kondom dapat mencegah penularan penyakit menular seksual, seperti HIV. Meskipun
penggunaan alat/obat kontrasepsi mempunyai efek samping dan risiko yang
kadang-kadang merugikan kesehatan, namun demikian benefit penggunaan alat/ obat
kontrasepsi tersebut akan lebih besar dibanding tidak menggunakan kontrasepsi
yang memberikan risiko kesakitan dan kematian maternal.
Program KB menentukan
kualitas keluarga, karena program ini dapat menyelamatkan kehidupan perempuan
serta meningkatkan status kesehatan ibu terutama dalam mencegah kehamilan tak
diinginkan, menjarangkan jarak kelahiran mengurangi risiko kematian bayi.
Selain memberi keuntungan ekonomi pada pasangan suami istri, keluarga dan
masyarakat, KB juga membantu remaja mangambil keputusan untuk memilih kehidupan
yang lebih balk dengan merencanakan proses reproduksinya.
Program KB, bisa
meningkatkan pria untuk ikut bertanggung jawab dalam kesehatan reproduksi
mereka dan keluarganya. Ini merupakan keuntungan seseorang mengikuti program
KB.
G. Kekurangan Program Keluarga Berencana
(KB)
Program KB ini dirasa
dianggap kurang memadai, karena tidak semua Posyandu di pedesaan dibekali
dengan infrastruktur dan keahlian pemeriksaan KB, ditambah lagi dengan
kurangnya presentasi tentang pengetahuan KB di daerah pedesaan, sehingga kebanyakan
masyarakat indonesia yang berdomisili di pedesaan masih kurang pengetahuaannya
tentang Program KB dan manfaatnya, mereka masih beranggapan bahwa banyak anak
banyak rezeki, padahal zaman semakin maju dan harus diimbangi dengan pemikiran
yang semakin maju pula.